Soedono Salim atau Om Liem dikenal sebagai seorang pengusaha yang
sukses. Ternyata ada sisi lain dari Om Liem, yang tidak banyak diketahui
oleh banyak orang. Pria kelahiran Juli 1916 ini ternyata pernah
membantu menyembunyikan beberapa pejuang kemerdekaan Indonesia yang pada
saat itu menjadi buronan para tentara Jepang.
Salah satunya orang yang dibantu Om Liem tanpa mungkin dia mengetahui sosok itu adalah, Hasan Din, seorang pemimpin Muhammadiyah yang juga merupakan ayah kandung dari Fatmawati, istri Presiden pertama RI, Soekarno.
Kisah ini disebutkan dalam buku 'How Chinese are Entrepreneurial Strategies of Ethnic Chinese Business Groups in Southeast Asia? A Multifaceted Analysis of the Salim Group of Indonesia' karangan Marleen Dieleman tahun 2007.
Dalam buku tersebut Marleen menyebutkan pada masa pendudukan Kolonial Belanda maupun Jepang, warga keturunan Cina memiliki kedudukan di atas penduduk pribumi. Itu menyebabkan banyak warga keturunan Cina yang tidak mendukung perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Namun tidak demikian dengan Om Liem, ia bersama dengan perkumpulannya saat itu sesama warga keturunan Cina malah mendukung perjuangan rakyat pribumi.
"Liem saat itu tergabung dalam organisasi Futsing Hwee, yang nantinya berganti nama menjadi Siang Bu. Pimpinan organisasi itu memilih rumah milik Liem sebagai tempat persembunyian para buron. Liem dipilih karena ia mempunyai karakter pendiam dan dapat dipercaya. Salah satu orang yang ikut disembunyikan oleh Liem adalah pemimpin Muhammadiyah, Hasan Din, yang juga merupakan mertua dari Soekarno," tulis Marleen seperti dikutip detikcom dari bukunya hal 83, Minggu (10/6/2012).
Selanjutnya masih di halaman yang sama, Marleen menulis bahwa, karena kebaikannya itu, pada saat Indonesia berhasil memperoleh kemerdekaan Liem juga mendapat imbasnya. Selain melanjutkan bisnis yang sebelumnya sudah dijalankan, Liem juga melebarkan sayapnya ke industri militer. Melalui koneksi yang ia bangun dengan Hasan Din, ia dipercaya menjadi penyuplai barang-barang untuk Divisi Diponegoro, Jawa Tengah.
"Ia menyuplai barang-barang untuk keperluan para serdadu di Divisi Diponegoro. Bisnis menguntungkan antara kedua belah pihak ini berlangsung cukup lama. Hubungan dagang yang awet ini juga karena ia berhasil membina hubungan baik dengan Hasan Din," tulisnya.
Marleen menambahkan, hubungan baik antara Liem dan Hasan Din ternyata terus berlanjut termasuk pada akhirnya Liem mendirikan grup usahanya yang dikenal sebagai Salim Group. Din disebut-sebut sempat duduk di jajaran direksi di beberapa perusahaan milik Liem.
"Hasan Din juga diketahui merupakan salah satu pendiri dari Salim Group tersebut," terangnya.
Salah satunya orang yang dibantu Om Liem tanpa mungkin dia mengetahui sosok itu adalah, Hasan Din, seorang pemimpin Muhammadiyah yang juga merupakan ayah kandung dari Fatmawati, istri Presiden pertama RI, Soekarno.
Kisah ini disebutkan dalam buku 'How Chinese are Entrepreneurial Strategies of Ethnic Chinese Business Groups in Southeast Asia? A Multifaceted Analysis of the Salim Group of Indonesia' karangan Marleen Dieleman tahun 2007.
Dalam buku tersebut Marleen menyebutkan pada masa pendudukan Kolonial Belanda maupun Jepang, warga keturunan Cina memiliki kedudukan di atas penduduk pribumi. Itu menyebabkan banyak warga keturunan Cina yang tidak mendukung perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Namun tidak demikian dengan Om Liem, ia bersama dengan perkumpulannya saat itu sesama warga keturunan Cina malah mendukung perjuangan rakyat pribumi.
"Liem saat itu tergabung dalam organisasi Futsing Hwee, yang nantinya berganti nama menjadi Siang Bu. Pimpinan organisasi itu memilih rumah milik Liem sebagai tempat persembunyian para buron. Liem dipilih karena ia mempunyai karakter pendiam dan dapat dipercaya. Salah satu orang yang ikut disembunyikan oleh Liem adalah pemimpin Muhammadiyah, Hasan Din, yang juga merupakan mertua dari Soekarno," tulis Marleen seperti dikutip detikcom dari bukunya hal 83, Minggu (10/6/2012).
Selanjutnya masih di halaman yang sama, Marleen menulis bahwa, karena kebaikannya itu, pada saat Indonesia berhasil memperoleh kemerdekaan Liem juga mendapat imbasnya. Selain melanjutkan bisnis yang sebelumnya sudah dijalankan, Liem juga melebarkan sayapnya ke industri militer. Melalui koneksi yang ia bangun dengan Hasan Din, ia dipercaya menjadi penyuplai barang-barang untuk Divisi Diponegoro, Jawa Tengah.
"Ia menyuplai barang-barang untuk keperluan para serdadu di Divisi Diponegoro. Bisnis menguntungkan antara kedua belah pihak ini berlangsung cukup lama. Hubungan dagang yang awet ini juga karena ia berhasil membina hubungan baik dengan Hasan Din," tulisnya.
Marleen menambahkan, hubungan baik antara Liem dan Hasan Din ternyata terus berlanjut termasuk pada akhirnya Liem mendirikan grup usahanya yang dikenal sebagai Salim Group. Din disebut-sebut sempat duduk di jajaran direksi di beberapa perusahaan milik Liem.
"Hasan Din juga diketahui merupakan salah satu pendiri dari Salim Group tersebut," terangnya.
No comments:
Post a Comment