Kebakaran kembali terjadi di kawasan padat
pemukiman Jalan AR Hakim Gang Aman, Lorong Jaya, Kecamatan Medan Denai.
Sedikitnya 20 rumah ludes dilalap si jago merah, Minggu (10/6) sekira
pukul 16.10 WIB.
Tidak ada terdapat korban nyawa dalam peristiwa kebakaran itu, namun kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Menurut salah seorang korban pemilik rumah yang ikut terbakar, Lim (25), api mula-mula muncul dari salah satu rumah yang berada persisi di belakang rumahnya.
"Saya saat itu di dalam rumah, tiba-tiba banyak asap, saya keluar, rupanya salah satu rumah yang berada di belakang rumah saya sudah terbakar," ujarnya.
Ia pun berusaha keras memadamkan api yang sudah menjilati rumahnya, Namun, usahanya sia-sia, api dengan cepat melalap rumah-rumah warga lainnya.
Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran (DP2K) Kota Medan yang menurunkan lebih dari 10 unit armadanya cukup kesulitan menjangkau lokasi karena, berada di dalam gang sempit. Selain itu, banyaknya warga yang datang berbondong-bondong ke lokasi menambah kesulitan petugas. Hampir dua jam, api akhirnya berhasil dijinakkan.
Kepling V Munir menuturkan, dari pendataan yang dilakukan setidaknya 20 rumah hangus terbakar. Pihaknya belum mengetahui asal api. "Belum tahu kita dari mana asal api," tuturnya.
Sekcam Medan Denai M Andi Syahputra di lokasi kejadian menuturkan, selain sedang melakukan pendataan terhadap jumlah pasti korban, pihaknya membangun posko penampung sementara para korban.
Kapolsek Medan Area Kompol Sony W Siregar memastikan, tidak ada korban nyawa dalam peristiwa kebakaran tersebut. "Korban nyawa tidak ada, asal api masih kami selidiki," terang Sony.
Armada Mini
Pada kesempatan itu terlihat anggota DPRD Kota Medan Hasyim SE bersama sejumlah Muspika Medan Denai dan Kapolsekta Medan Area Sony W Siregar. Hasyim terlihat berang kepada beberapa petugas DP2K Pemko Medan karena armada kebakaran tersebut tidak dapat memasuki lokasi kebakaran yang sempit.
"Seharusnya DP2K Pemko Medan sudah memiliki beberapa unit armada kebakaran yang berukuran mini yang dapat melalui kawasan-kawasan yang padat penduduk," ujar Hasyim.
Untuk itu Hasyim yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Medan akan segera minta DP2K untuk mengajukan permohonan pengadaan armada mini pemadam kebakaran yang dapat menjangkau lokasi padat penduduk serta pengadaan racun api. "Kami akan segera meminta DP2K untuk mengajukan permohonan armada kebakaran berukuran mini dan racun api," ungkapnya.
Hasyim mengatakan, Kota Medan yang memiliki kawasan padat penduduk sudah sepantasnya memiliki armada kebakaran berukuran mini dan hidran setiap desa maupun di lingkungan yang padat penduduk agar dapat mengantisipasi tidak meluasnya seperti saat ini.
Selain itu setiap warga harus dapat mengikuti pelatihan pencegah kebakaran di tingkat kecamatan maupun di kelurahan. "Warga harus bisa menggunakan hidran maupun racun api untuk mengantisipasi meluasnya kebakaran," ujar Hasyim.
Hasyim di lokasi bersama pengurus PAC PDI Perjuangan Medan Denai mendirikan tenda Posko Bantuan di lokasi kebakaran. "Saya sudah berkordinasi bersama pengurus PAC PDI Perjuangan Medan Denai untuk segera mendirikan Posko Bantuan Korban Kebakaran," ucapnya.
Menurut salah seorang korban pemilik rumah yang ikut terbakar, Lim (25), api mula-mula muncul dari salah satu rumah yang berada persisi di belakang rumahnya.
"Saya saat itu di dalam rumah, tiba-tiba banyak asap, saya keluar, rupanya salah satu rumah yang berada di belakang rumah saya sudah terbakar," ujarnya.
Ia pun berusaha keras memadamkan api yang sudah menjilati rumahnya, Namun, usahanya sia-sia, api dengan cepat melalap rumah-rumah warga lainnya.
Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran (DP2K) Kota Medan yang menurunkan lebih dari 10 unit armadanya cukup kesulitan menjangkau lokasi karena, berada di dalam gang sempit. Selain itu, banyaknya warga yang datang berbondong-bondong ke lokasi menambah kesulitan petugas. Hampir dua jam, api akhirnya berhasil dijinakkan.
Kepling V Munir menuturkan, dari pendataan yang dilakukan setidaknya 20 rumah hangus terbakar. Pihaknya belum mengetahui asal api. "Belum tahu kita dari mana asal api," tuturnya.
Sekcam Medan Denai M Andi Syahputra di lokasi kejadian menuturkan, selain sedang melakukan pendataan terhadap jumlah pasti korban, pihaknya membangun posko penampung sementara para korban.
Kapolsek Medan Area Kompol Sony W Siregar memastikan, tidak ada korban nyawa dalam peristiwa kebakaran tersebut. "Korban nyawa tidak ada, asal api masih kami selidiki," terang Sony.
Armada Mini
Pada kesempatan itu terlihat anggota DPRD Kota Medan Hasyim SE bersama sejumlah Muspika Medan Denai dan Kapolsekta Medan Area Sony W Siregar. Hasyim terlihat berang kepada beberapa petugas DP2K Pemko Medan karena armada kebakaran tersebut tidak dapat memasuki lokasi kebakaran yang sempit.
"Seharusnya DP2K Pemko Medan sudah memiliki beberapa unit armada kebakaran yang berukuran mini yang dapat melalui kawasan-kawasan yang padat penduduk," ujar Hasyim.
Untuk itu Hasyim yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Medan akan segera minta DP2K untuk mengajukan permohonan pengadaan armada mini pemadam kebakaran yang dapat menjangkau lokasi padat penduduk serta pengadaan racun api. "Kami akan segera meminta DP2K untuk mengajukan permohonan armada kebakaran berukuran mini dan racun api," ungkapnya.
Hasyim mengatakan, Kota Medan yang memiliki kawasan padat penduduk sudah sepantasnya memiliki armada kebakaran berukuran mini dan hidran setiap desa maupun di lingkungan yang padat penduduk agar dapat mengantisipasi tidak meluasnya seperti saat ini.
Selain itu setiap warga harus dapat mengikuti pelatihan pencegah kebakaran di tingkat kecamatan maupun di kelurahan. "Warga harus bisa menggunakan hidran maupun racun api untuk mengantisipasi meluasnya kebakaran," ujar Hasyim.
Hasyim di lokasi bersama pengurus PAC PDI Perjuangan Medan Denai mendirikan tenda Posko Bantuan di lokasi kebakaran. "Saya sudah berkordinasi bersama pengurus PAC PDI Perjuangan Medan Denai untuk segera mendirikan Posko Bantuan Korban Kebakaran," ucapnya.
No comments:
Post a Comment