Custom Search

News World

Apr 30, 2013

Gerbang Neraka Ditemukan Oleh Ilmuwan

Mungkin kedengarannya seperti film horor, tapi ilmuwan Italia telah menemukan 'Gerbang Neraka' lengkap dengan asap beracunnya.

Pengumuman temuan Gerbang Pluto (Plutonium dalam bahasa Latin) dalam sebuah konferensi arkeologi di Turki bulan lalu, baru saja dilaporkan oleh Discovery News. Francesco D'Andria, profesor arkeologi klasik di Universitas Salento di Lecce, Italia, menggali Situs Warisan Dunia Romawi-Yunani Hierapolis selama bertahun-tahun, memimpin tim penelitian ini.

D’Andria mengatakan pada Discovery News bahwa ia menggunakan mitologi kuno untuk menjadi petunjuk menemukan gerbang legendaris itu ke neraka di dunia bawah. "Kami menemukan Plutonium dengan merekonstruksi rute menuju sumber mata air panas. Mata air Pamukkale' yang menghasilkan teras putih terkenal itu berasal dari gua ini."

Penulis seperti Cicero dan geografer Yunani Strabo mencatat bahwa gerbang ini terletak di situs kuno di Turki, menurut Discovery, tapi tak ada yang berhasil menemukannya sampai sekarang.

"Gerbang Pluto" sudah didokumentasikan oleh Ensiklopedia Situs Klasik Princeton yang masuk dalam gambaran Hierapolis. "Menempel pada kuil di tenggara adalah Plutoneion, sumber ketenaran kota tersebut. Strabo menggambarkannya sebagai sebuah lubang di perbukitan, yang di depannya tertutup oleh kabut tebal yang bisa berakibat fatal bagi siapapun yang masuk."

Strabo (64 SM-24 SM) menulis, "Tempat ini penuh dengan asap kabut yang sangat tebal sampai orang tak bisa melihat tanah. Hewan yang melewatinya langsung mati. Saya melempar burung gereja dan mereka langsung menarik napas terakhir dan jatuh."

Gerbang neraka ini masih sama berbahayanya sampai sekarang. Kata si profesor, "Kita bisa melihat gua mematikan itu saat penggalian. Beberapa burung langsung mati saat mencoba mendekat ke bukaannya yang panas, langsung terbunuh oleh asap karbon dioksida."

Menurut Discovery News, asap ini berasal dari gua di bawah situs, termasuk kolom-kolom dengan pahatan untuk Pluto dan Kore, dewa-dewa bawah tanah. Ditemukan juga sisa reruntuhan kuil, kolam dan tangga yang ditaruh di atas gua. D'Andria kini tengah mengerjakan reka digital situs tersebut.

Yang menariknya, bukaan ini bukanlah satu-satunya pintu gerbang pertama ke dunia bawah tanah. Di Gurun Karakum, menurut Daily Mail, terdapat lubang besar berapi yang sudah menyala selama 40 tahun. Pengunjung pun datang ke Derweze di Turkmenistan dan mencarinya di internet. Para ahli geologi yang tengah mengebor di area tersebut menemukan gua gas alami. Dengan harapan untuk menghilangkan gas, mereka membakar gua tersebut. Apinya terus menyala sehingga orang lokal menjulukinya "pintu neraka".

Apr 29, 2013

Only In Indonesia :: Jabar Number One case of blasphemy


West Java is the most territory raises many blasphemy cases and houses of worship. This data appears in the Religious Life in 2013 by the Center for Religious and Cross Culture Studies (CRCS) at Gadjah Mada University, published on Thursday, April 25, 2013.
The report also concluded blasphemy cases come to court more often. During 2012, there were nine cases. "In the house of worship of conflict, mediation be preferred. Unfortunately the process is not much work," said program director Zainal Abidin Bagir CRCS.
Zainal said, one of the report's main conclusions is the importance of instituting mediation as a solution to the conflict. "If still no breakthrough, the case will continue to emerge, particularly in the issue of desecration of houses of worship and religious conflict," he said.
To that end, the government should immediately establish an institution official mediator in many religious conflict prone areas. According to researchers Center for Security and Peace Studies (CSPS) UGM, Syamsu Rizal Panggabean, mediation is more promising than the resolution of conflicts that educates legal instruments. "Until now there has been no formal, while the capacity of local government and the police as a mediator is very low," said Syamsu at the same event.
He said legal instruments have been weak in many cases. For example, houses of worship conflict HKBP Filadelfia Church GKI Taman Yasmin Bekasi and Bogor, the decision of the Supreme Court was denied. "This case shows also the issue of religious conflict governance looks bad, because the officer who refused to execute the Supreme Court decision," he said.
Rizal who runs precisely assess mediation colored unequal negotiation process. Local government or the police side with one group. "Tajul Muluk (Sampang Shiite leader) admitted today signed the mediation had asked police statement of reconciliation," he said.
Mediator, he said, should be able to push the actors involved, both majority and minority, to run social communication that is not a conflict triggered the explosion. "The case of Shia Sampang, escalating conflict rapidly escalated when the argument occurred through war toa (loudspeakers) mosque," said Rizal.

IT Conversations

Moneycontrol Latest News

Latest new pages on Computer Hope

Latest from Infoworld

Door Lock

Door Lock Import Top Door Lock from China Contact Quality Manufacturers Now