Kebanyakan
masyarakat Kristen di Indonesia terinformasikan bahwa masyarakat dan
negara-negara di Timur Tengah hanya untuk satu agama. Hal ini tidak
menutup kemungkinan diakibatkan informasi yang kurang, selain
keterkungkungan hidup dalam satu komunitas, dan hanya diinformasikan
menurut
kepentingan kelompok-kelompok, yang sebenarnya masih perlu wacana utuh tentang masyarakat timur tengah, khususnya etnis Arab. Keadaan seperti ini, memang tidak bisa dipersalahkan atau dimasalahkan, kecuali adanya kesadaran cara pandang objeltif dan benar, melalui informasi tanpa berkepentingan.
kepentingan kelompok-kelompok, yang sebenarnya masih perlu wacana utuh tentang masyarakat timur tengah, khususnya etnis Arab. Keadaan seperti ini, memang tidak bisa dipersalahkan atau dimasalahkan, kecuali adanya kesadaran cara pandang objeltif dan benar, melalui informasi tanpa berkepentingan.
Pengenalan
sesungguhnya tentang kebanyakan masyarakat di timur tengah, terutama
masyarakat Arab memang terkait dengan Agama Islam, namun sesungguhnya
Arab tidak melulu Islam. Karena Kekristenan juga tumbuh dan berkembang
bahkan juga dijaga oleh masyarakat timur tengah, terutama etnik Arab.
Sebab itu, demi keterbukaan pandangan objektif, KONSTANTIN akan
menghidangkan beberapa informasi tentang Kekristenan di Timur Tengah.
Kali ini adalah artikel tentang masyarakat Kristen di negara Iran,
sebuah Republik Islam yang tentu saja menerapkan aturan agama Islam
sebagai hukum negara.
Jadi
tidak mengherankan bila kebanyakan penduduk Iran, bila dilihat dari
kepercayaannya adalah penganut Islam Syiah yang menurut situs Wikipedia
sekitar 70%. Kemudian ada aliran Islam yang disebut Islam Sunnah Wal
Jamaah sebanyak 8%. Negara yang sering mendengungkan anti Israel ini
ternyata memiliki masyarakat Yahudi, dan agama asli Persia, Zoroaster
dan Mandea yang berbagai sekitar 11% dari seluruh penduduknya. Kemudian
ada Hindu, Kristen dan Baha'i yang juga berbagi 11% (Kristen 75%). Dan perlu kita
catat, semua kepercayaan tersebut, kecuali Baha'i, secara hukum negara
tersebut, semua agama tadi diakui oleh pemerintah dan memiliki
perwakilan politik di parlemen.
Dalam
masyarakat Kristen di Iran sendiri gereja terbesarnya adalah Gereja
Apostolik Armenia yang telah ada sejak sekitar tahun 300 Masehi. Gereja
ini memiliki pemahaman yang sama dengan Gereja Ortodoks Timur, hanya
saja menggunakan tata cara dan bahasa Armenia. Gereja ini memang
dilahirkan dan dijaga keberadaannya oleh masyarakat Iran keturunan
Armenia yang ada di Iran berabad-abad. Gereja terbesar kedua adalah
gereja Asyur, yaitu gereja yang berasal dari masyarakat Irak. Sebagai
Populasi tradisional, keberadaan masyarakat Iran beragama Kristen,
memang dirawat dan diakui dalam konstitusi. Dimana konstitusi menjamin
kebebasan beribadah dan bersuara melalui parlemen.
No comments:
Post a Comment