Custom Search

News World

Jul 25, 2012

Kejahatan Anti Kristus :: Pemerintah Iran Menahan 5 Orang Yang Baru Menjadi Kristen

Ethan Cole Petugas keamanan di Iran baru-baru ini menangkap lima orang yang baru berkonversi menjadi Kristen dan pemimpin gereja rumah tempat mereka mengadakan pertemuan, menurut laporan kantor berita Farsi Christian.

Pihak berwajib tidak berpakaian seragam saat mereka menggrebek gereja rumah yang terletak di sebelah utara kota Karaj, menurut keterangan sumber Jaringan Berita Farsi Christian. Penangkapan terhadap umat Kristen tersebut dilakukan pada saat mereka sedang berkumpul di gereja rumah untuk beribadah dan belajar Alkitab ketika penggerebekan terjadi.

Menurut sumber FCNN, pihak keamanan tidak memberikan surat penahanan atau perintah penggeledahan kepada pemimpin gereja rumah ketika mereka menggerebek rumahnya.
Beberapa Alkitab dan Alkitab Perjanjian Baru juga disita ketika penggerebekan terjadi. Orang yang baru saja berkonversi dan pemimpin gereja rumah kemudian disembunyikan di tempat yang tidak diketahui. Pihak berwajib juga menolak untuk memberitahu keluarga korban tempat dimana korban disembunyikan.

"Iran seharusnya menahan diri untuk tidak melakukan penggerebekan terhadap rumah-rumah Kristiani, menangkapi orang-orang yang berkonversi menjadi Kristiani dan menyita semua harta benda mereka,”kata Jonathan Racho, manajer regional untuk wilayah Afrika dan Timur Tengah yang menangani masalah Kristiani Internasional. “Iran seharusnya membebaskan warga negaranya untuk memilih agama yang dianutnya.

“Kami telah menghubungi pemerintah Iran untuk dapat melepaskan lima orang Kristen yang telah ditangkap di Karaji termasuk Marzieh dan Maryam.

Sejak Maret lalu, dua orang perempuan, yang juga baru berkonversi dari Islam menjadi Kristen, telah dijebloskan ke dalam penjara Evin yang terkenal buruk, tempat dimana seorang jurnalis Amerika Roxana Saberi juga pernah ditahan.

Maryam Rostampour, (27), dan Marzieh Amirizadeh, (30), telah ditangkap tanpa tuduhan bersalah dan kondisinya memburuk. Permintaan dari keluarga mereka untuk dapat menjenguk wanita itu juga ditolak.

Mereka berkata bahwa mereka menjalani interogasi secara berlebihan dan tekanan psikologis seperti tidak tidur untuk memaksa mereka mengaku.

Parlemen Iran terakhir kali telah mengesahkan undang-undang baru dan menambahkan tentang penghianatan, mengumumkan kembali bahwa hanya ada satu agama, dan memasukkan daftar perbuatan yang dapat dikenakan sanksi hukum.

No comments:

IT Conversations

Moneycontrol Latest News

Latest new pages on Computer Hope

Latest from Infoworld

Door Lock

Door Lock Import Top Door Lock from China Contact Quality Manufacturers Now