Ethan Cole Petugas keamanan di Iran baru-baru ini menangkap lima
orang yang baru berkonversi menjadi Kristen dan pemimpin gereja rumah
tempat mereka mengadakan pertemuan, menurut laporan kantor berita Farsi
Christian.
Pihak berwajib tidak berpakaian seragam saat mereka menggrebek gereja
rumah yang terletak di sebelah utara kota Karaj, menurut keterangan
sumber Jaringan Berita Farsi Christian. Penangkapan terhadap umat
Kristen tersebut dilakukan pada saat mereka sedang berkumpul di gereja
rumah untuk beribadah dan belajar Alkitab ketika penggerebekan terjadi.
Menurut sumber FCNN, pihak keamanan tidak memberikan surat penahanan
atau perintah penggeledahan kepada pemimpin gereja rumah ketika mereka
menggerebek rumahnya.
Beberapa Alkitab dan Alkitab Perjanjian Baru juga disita ketika
penggerebekan terjadi. Orang yang baru saja berkonversi dan pemimpin
gereja rumah kemudian disembunyikan di tempat yang tidak diketahui.
Pihak berwajib juga menolak untuk memberitahu keluarga korban tempat
dimana korban disembunyikan.
"Iran seharusnya menahan diri untuk tidak melakukan penggerebekan
terhadap rumah-rumah Kristiani, menangkapi orang-orang yang berkonversi
menjadi Kristiani dan menyita semua harta benda mereka,”kata Jonathan
Racho, manajer regional untuk wilayah Afrika dan Timur Tengah yang
menangani masalah Kristiani Internasional. “Iran seharusnya membebaskan
warga negaranya untuk memilih agama yang dianutnya.
“Kami telah menghubungi pemerintah Iran untuk dapat melepaskan lima
orang Kristen yang telah ditangkap di Karaji termasuk Marzieh dan
Maryam.
Sejak Maret lalu, dua orang perempuan, yang juga baru berkonversi dari
Islam menjadi Kristen, telah dijebloskan ke dalam penjara Evin yang
terkenal buruk, tempat dimana seorang jurnalis Amerika Roxana Saberi
juga pernah ditahan.
Maryam Rostampour, (27), dan Marzieh Amirizadeh, (30), telah ditangkap
tanpa tuduhan bersalah dan kondisinya memburuk. Permintaan dari keluarga
mereka untuk dapat menjenguk wanita itu juga ditolak.
Mereka berkata bahwa mereka menjalani interogasi secara berlebihan dan
tekanan psikologis seperti tidak tidur untuk memaksa mereka mengaku.
Parlemen Iran terakhir kali telah mengesahkan undang-undang baru dan
menambahkan tentang penghianatan, mengumumkan kembali bahwa hanya ada
satu agama, dan memasukkan daftar perbuatan yang dapat dikenakan sanksi
hukum.
No comments:
Post a Comment